Translate

Sabtu, 24 Februari 2018

Insight / Pandangan Baru dari Seminar “Bioteknologi –Terobosan Baru Kurangi Ketergantungan Bahan Baku Obat Impor” Kementerian Kesehatan (Kemenkes) :)

Selamat pagi sahabat sahabat klinik hewan happiness, maaf lama untuk tulisan buletin bulan ini, soalnya kesibukan juga dengan aktivitas untuk start up agro muda perkasa & seminar di Jakarta yang diikuti. Pada tanggal 22 februari kemarin,  tim klinik hewan happiness mendapat undangan dari salah satu rekanan agro muda perkasa untuk mengikuti seminar tentang” Bioteknologi - Terobosan Baru Kurangi Ketergantungan Bahan Baku Obat Impor” dengan Kementerian Kesehataan di UOB Plaza deket Bunderaan HI & hotel kempinski jakarta ☺☺


Gambar 1. Flyer acara :)

Pembicaranya Keynote Speaker Prof. Dr. dr. Nila Djuwita Moeloek, Sp. M(K) (Menteri Kesehatan RI), Ir. Penny Kusumaastuti (Kepala BPOM), Drs Maura Linda Sitanggang Apt., Ph.D. (DIrjen Kefarmasian & ALat Kesehatan Kemenkes), Drs. Sie Djohan Apt. (DIrektur PT Kalbe Farma Tbk). Gpp dokter hewan belajar dari dokter manusia sesuai konsep One Health, One World :)

Melalui seminar ini tim klinik hewan happiness belajar & mendapat insight baru bahwa dalam era revolusi industry 4.0 (dimana robotic, artificial intelegence, machine learning begitu maju di bidang komputerisasi. Ternyata di bidang medis / kesehatan, bioteknologi begitu maju dan merupakan masa depan dalam menghasilkan obat obatan melalui GMO (genetic modified organism) dan rekayasa genetika. Obat adalah industri yag high regulated. Tetapi sayangnya Indonesia 90% bahan baku obat obatan masih impor, karena bahan baku kimiawinya belum tersedia di Indonesia.

Salah satu upaya melepaskan ketergantungan impor bisa dilakukan dengan mendorong pertumbuhan industri bahan baku biologi nasional. Obat biologi merupakan bahan baku obat-obatan yang berasal dari pengembangan kultur sel atau molekul biologi melalui proses purifikasi menggunakan rekayasa bioteknologi.

Pengembangan bioteknologi ini merupakan upaya penyediaan bahan baku obat yang lebih murah di dalam negeri. Selain dapat mengurangi ketergantungan impor sehingga menekan harga obat, pendirian pabrik bahan baku obat biologi dapat menghasilkan devisa negara karena dapat juga diekspor ke sejumlah negara.

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan juga akan terus mendorong pengembangan industri farmasi nasional. Langkah ini diberikan melalui fasilitasi, regulasi yang mendukung, serta melalui koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan. Selain itu pemerintah juga berencana memberi insentif untuk investasi pada pembangunan fasilitas bahan baku lokal farmasi. Termasuk keringanan pajak penghasilan, pengembalian pajak, dan bentuk insentif lainnya. 

“Adanya payung hukum dan iklim investasi yang kondusif diharapkan dapat mendorong pengembangan industri farmasi di Tanah Air. Ini merupakan bagian dari roadmap industri farmasi,” kata Dra. Maura Linda Sitanggang, Apt., Ph.D., Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes dalam Katadata Forum bertajuk “Terobosan Baru Kurangi Ketergantungan Bahan Baku Obat Impor” di Jakarta, Kamis, 22 Februari 2018.

Referensi :
https://m.detik.com/finance/industri/d-3888338/resmikan-pabrik-kalbe-jokowi-ri-tak-ditinggal-negara-lain

http://nasional.kompas.com/read/2018/02/27/12445001/di-depan-jokowi-bos-kalbe-sebut-90-persen-bahan-baku-obat-masih-impor







Gambar 2,3 & 4 acara seminar


“Bioteknologi –Terobosan Baru Kurangi Ketergantungan Bahan Baku Obat Impor” Kementerian Kesehatan (Kemenkes)


Semoga bermanfaaat, Terimakasih :)

sehat teman teman semuanya